Speaker (Pengeras
Suara) adalah perangkat elektronika yang berfungsi sebagai tranduser untuk
mengubah gelombang listrik menjadi gelombang suara melalui getaran membran.
Berdasarkan frekuensi suara yang dapat
dilalukan (dihasilkan), speaker terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya :
1. Speaker
Woofer : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi rendah
Speaker
2. Middle
: Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi menengah
3. Speaker
Tweeter : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi tinggi
4. Speaker
Full Range : Speaker dengan spektrum luas dimana frekuensi rendah sampai
frekuensi tinggi dapat dilalukan (dihasilkan)
Berdasarkan bentuk dan fungsinya speaker
terdiri dari beberapa macam di antaranya :
1. Speaker
Sound System : Speaker yang memiliki daya cukup besar
2. Speaker
Corong : Speaker yang berbentuk corong pada ujungnya untuk menyalurkan dan
mengarahkan suara ke suatu posisi. Salah satu jenis spekear ini adalah TOA
sekaligus merupakan merk speaker.
3. Speaker
Laptop : Speaker yang digunakan pada sebuah laptop dan notebook
4. Headset
: Speaker yang biasa dipasang di kepala dengan tambahan microphone untuk
berbicara
5. Headphone
: Hampir sama dengan headset tetapi tanpa microphone
6. Earphone
: Speaker kecil yang dipasang di kepala seperti halnya headphone tetapi
pemakaiannya dengan cara disumpalkan ke dalam telinga.
CARA
KERJA :
1. Loudspeaker
Elektrodinamis
Cara kerja loudspeaker
elektrodinamis adalah, ketika arus mengalir melalui kumparan yang terpasang
pada rakitan diafragma (cone), kumparan menjadi sebuah elektromagnetik. Maka
sekarang kumparan akan tertarik ke dalam atau tertolak keluar oleh magnet,
tergantung pada arah arus di dalam kumparan dan polaritas magnetnya. Karena
kumparan dipasang pada diafragma, maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma bolak-balik bersamanya, sehingga menimbulkan getaran
udara yang diperlukan untuk menghasilkan suara. Ujung kumparan dipasang pada
dua buah titik pada diafragma kertas. Kawat lentur dari kedua titik ini membawa
arus sinyal ac ke kumparan dari transformator keluaran. Impedansi loudspeaker
jenis ini berkisar dari 3 sampai 100 Ohm atau lebih.
Loudspeaker
elektrodinamik menyerupai speaker p-m kecuali inti tengahnya berupa magnit
sementara dari besi. Pada inti ini sebuah kumparan medan tetap, yang bila
mendapat energi dapat menghasilkan medan yang lebih kuat dari medan yang
berasal dari magnet permanen dalam speaker p-m. Loudspeaker jenis ini biasanya
digunakan untuk sistem audio mobil. Suatu gulungan kawat penghantar, yakni
kumparan hingga 3 lapis, bila dialiri listrik akan bergerak diantara medan
magnet permanen stationer. Besar dan arah arus menentukan jarak dan arah
gerakan, besar arus yang diberikan kepada speaker harus disesuaikan dengan
kekuatan speaker. Karena bila arus yang diterima speaker terlalu besar, maka
speaker dapat rusak. Untuk pengaturan arus ini digunakan komponen tambahan yang
disebut crossover.
2. Loudspeaker
Elektrostatis
Loudspeaker
elektrostatik merupakan piranti impedansi-tinggi dan menyerupai sebuah
kapasitor dielektrikum udara dengan salah satu pelatnya bebas bergerak. Cara
kerja jenis loudspeaker elektrostatis adalah dengan mengubah-ubah tegangan
tinggi, maka pelat-gerak dari diafragma akan tertarik dan terlepas, sehingga
bergetar.
Keuntungan menggunakan
Loudspeaker elektrostatis adalah pada prinsip kerja nya yaitu, diafragma dari
ESL akan digerakkan secara keseluruhan di permukaan, dengan demikian distorsi
yang timbul pada frekuensi tinggi akan dieliminir. Selain itu dimensi loudspeaker
ini lebih tipis dibanding loudspeaker elektrodinamis untuk daya yang sama. Pada
tahap awal di produksi loudspeaker jenis ini, cara kerja nya dibutuhkan daya
yang besar untuk mengoperasikannya karena sensitivitas yang rendah. Tetapi
seiring perkembangan teknologi, saat ini kepekaan loudspeaker semakin tinggi,
begitu pula pada jenis Loudspeaker Elektrostatis. Saat ini untuk menggerakkan
loudspeaker elektrostatis cukup dengan daya 100 – 200 watt per kanal baik untuk
desain dari vacum-tube ataupun solid-state, sementara daya listrik yang
diperlukan oleh loudspeaker untuk melakukan polarisasi hanya sebesar 5 watt
saja.
SEJARAH
PERKEMBANGAN :
Pada tahun 1898, Horace
Short mengumumkan sebuah design speaker yang menggunakan kompresor udara yang
kemudian menjualnya pada Charles Parsons. Kemudian mendapatkan beberapa
tambahan hak paten di Inggris sebelum 1910. Pada tahun 1924 Dr. Walter H.
Schottky menemukan pita loudspeaker pertama. Untuk pertama kalinya speaker
menggunakan electromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.Namun
pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini
dikarenakan harganya yang mahal.
Lilitan dari sebuah
electromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan yang disambungan
melalui kedua pasang energized ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada
sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier
loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh
lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal
audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang
berkekuatan besar dari sebuah audio device. Sudah jelas fungsi dari speaker
yakni untuk memproduksi gelombang suara, namun setiap jenis dan merk speaker
khususnya untuk car audio mulai dari tweeter, midrange, midbass hingga
subwoofer, masing-masing mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda dalam hal
memproduksi suara.