Rabu, 30 Juli 2014

Speaker


Speaker (Pengeras Suara) adalah perangkat elektronika yang berfungsi sebagai tranduser untuk mengubah gelombang listrik menjadi gelombang suara melalui getaran membran.

Berdasarkan frekuensi suara yang dapat dilalukan (dihasilkan), speaker terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya :
1.    Speaker Woofer : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi rendah Speaker
2.    Middle : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi menengah
3.    Speaker Tweeter : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi tinggi
4.  Speaker Full Range : Speaker dengan spektrum luas dimana frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi dapat dilalukan (dihasilkan)

Berdasarkan bentuk dan fungsinya speaker terdiri dari beberapa macam di antaranya :
1.    Speaker Sound System : Speaker yang memiliki daya cukup besar
2.    Speaker Corong : Speaker yang berbentuk corong pada ujungnya untuk menyalurkan dan mengarahkan suara ke suatu posisi. Salah satu jenis spekear ini adalah TOA sekaligus merupakan merk speaker.
3.    Speaker Laptop : Speaker yang digunakan pada sebuah laptop dan notebook
4.    Headset : Speaker yang biasa dipasang di kepala dengan tambahan microphone untuk berbicara
5.    Headphone : Hampir sama dengan headset tetapi tanpa microphone
6.    Earphone : Speaker kecil yang dipasang di kepala seperti halnya headphone tetapi pemakaiannya dengan cara disumpalkan ke dalam telinga.

CARA KERJA :
1.    Loudspeaker Elektrodinamis
Cara kerja loudspeaker elektrodinamis adalah, ketika arus mengalir melalui kumparan yang terpasang pada rakitan diafragma (cone), kumparan menjadi sebuah elektromagnetik. Maka sekarang kumparan akan tertarik ke dalam atau tertolak keluar oleh magnet, tergantung pada arah arus di dalam kumparan dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang pada diafragma, maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma bolak-balik bersamanya, sehingga menimbulkan getaran udara yang diperlukan untuk menghasilkan suara. Ujung kumparan dipasang pada dua buah titik pada diafragma kertas. Kawat lentur dari kedua titik ini membawa arus sinyal ac ke kumparan dari transformator keluaran. Impedansi loudspeaker jenis ini berkisar dari 3 sampai 100 Ohm atau lebih.


Loudspeaker elektrodinamik menyerupai speaker p-m kecuali inti tengahnya berupa magnit sementara dari besi. Pada inti ini sebuah kumparan medan tetap, yang bila mendapat energi dapat menghasilkan medan yang lebih kuat dari medan yang berasal dari magnet permanen dalam speaker p-m. Loudspeaker jenis ini biasanya digunakan untuk sistem audio mobil. Suatu gulungan kawat penghantar, yakni kumparan hingga 3 lapis, bila dialiri listrik akan bergerak diantara medan magnet permanen stationer. Besar dan arah arus menentukan jarak dan arah gerakan, besar arus yang diberikan kepada speaker harus disesuaikan dengan kekuatan speaker. Karena bila arus yang diterima speaker terlalu besar, maka speaker dapat rusak. Untuk pengaturan arus ini digunakan komponen tambahan yang disebut crossover.

2.    Loudspeaker Elektrostatis
Loudspeaker elektrostatik merupakan piranti impedansi-tinggi dan menyerupai sebuah kapasitor dielektrikum udara dengan salah satu pelatnya bebas bergerak. Cara kerja jenis loudspeaker elektrostatis adalah dengan mengubah-ubah tegangan tinggi, maka pelat-gerak dari diafragma akan tertarik dan terlepas, sehingga bergetar.


Keuntungan menggunakan Loudspeaker elektrostatis adalah pada prinsip kerja nya yaitu, diafragma dari ESL akan digerakkan secara keseluruhan di permukaan, dengan demikian distorsi yang timbul pada frekuensi tinggi akan dieliminir. Selain itu dimensi loudspeaker ini lebih tipis dibanding loudspeaker elektrodinamis untuk daya yang sama. Pada tahap awal di produksi loudspeaker jenis ini, cara kerja nya dibutuhkan daya yang besar untuk mengoperasikannya karena sensitivitas yang rendah. Tetapi seiring perkembangan teknologi, saat ini kepekaan loudspeaker semakin tinggi, begitu pula pada jenis Loudspeaker Elektrostatis. Saat ini untuk menggerakkan loudspeaker elektrostatis cukup dengan daya 100 – 200 watt per kanal baik untuk desain dari vacum-tube ataupun solid-state, sementara daya listrik yang diperlukan oleh loudspeaker untuk melakukan polarisasi hanya sebesar 5 watt saja.

SEJARAH PERKEMBANGAN :
Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah design speaker yang menggunakan kompresor udara yang kemudian menjualnya pada Charles Parsons. Kemudian mendapatkan beberapa tambahan hak paten di Inggris sebelum 1910. Pada tahun 1924 Dr. Walter H. Schottky menemukan pita loudspeaker pertama. Untuk pertama kalinya speaker menggunakan electromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini dikarenakan harganya yang mahal.
Lilitan dari sebuah electromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan yang disambungan melalui kedua pasang energized ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device. Sudah jelas fungsi dari speaker yakni untuk memproduksi gelombang suara, namun setiap jenis dan merk speaker khususnya untuk car audio mulai dari tweeter, midrange, midbass hingga subwoofer, masing-masing mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda dalam hal memproduksi suara.
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Sang Pencari 2013

Template By Akbar