Rabu, 23 Juli 2014

Mouse


Mouse, atau “Tetikus” dalam istilah baku Bahasa Indonesia, merupakan salah satu perangkat keras (hardware) dalam sebuah komputer. Fungsinya sebagai alat input utama selain keyboard.

Komponen penyusun sebuah mouse terdiri dari :
1. Tombol kiri dan kanan
Tombol kiri dan kanan ini lazimnya dipergunakan untuk mengeksekusi suatu perintah dengan cara menekan satu kali maupun dua kali.

2. Bola penggerak
Bola penggerak ini biasanya digunakan pada mouse bola. Fungsinya adalah untuk menggerakkan roda-roda sensor di dalam mouse tersebut.

3. Scroller
Scroller, atau dalam istilah Bahasa Indonesianya dikenal sebagai “penggulung”, adalah sebuah tombol yang berfungsi untuk menggulung tampilan layar di monitor, baik kearah kiri ataupun kekanan, maupun kearah atas atau bawah.

4. Komponen Elektronika
Ketika badan mouse digerakan atau tombol-tombolnya ditekan, komponen elektronika akan memproses input tersebut, kemudian mengirimkan kode – kode digital untuk diproses lagi dan ditindaklanjuti dalam CPU komputer.

5. Sensor Cahaya
Sensor cahaya merupakan komponen yang mendeteksi gerakan pada mouse yang disesuaikan dengan gerakan kursor di layar monitor.

6. Kabel USB dan Wireless
Mouse biasa, menggunakan kabel untuk mengirimkan kode-kode digitalnya ke CPU. Akan tetapi, sekarang ini lebih sering digunakan sambungan USB (Universal Serial Bus).

7. Casing/Body
Selain berfungsi sebagai pelindung/pembungkus, casing ini juga berfungsi sebagai pegangan tangan kita agar nisa menggerakan mouse dengan baik.


CARA KERJA :
Mouse optomekanik
Pada prinsipnya mouse jenis ini bekerja dengan  mendeteksi gerakan tangan manusia yang kemudian di ubah menjadi sinyal yang dapat dikenali oleh prosesor.untuk itu diperlukan beberpa macam komponen. Berikut ini komponen-komponen mouse optomekanik dengan cara kerjanya:
  • Sebuah bola yang terdapat di bagian bawah mouse akan bergerak ketika kita menggerakan mouse.
  • Dua buah roller yang akan berputar pada saat bola mouse bergerak roller pertama akan mengukur arah gerakan ke summbu x.dan roller ke dua akan mendeteksi arah gerakan sumbunya.
  • Roller ini terhubung ke sebuah piringan yang berlubang-lubang. Piringan akan berputar pada saat roller berputar. Ada sepasang piring untuk masing-masing roller. Sehingga gerakan melingkar juga akan di deteksi oleh mouse.
  • Dengan adanya piringan berlubang tersebut maka cahaya led akan di tangkap secara terputus-putus oleh sensor inframerah yang ada di dalam mouse. Pulsa nyala-putus led yang dipantau oleh sensor inframerah tersebut yang menandakan kecepatan geser mouse dan jarak penggeseran mouse.
  • Terdapat sebuah keping chip prosesor yang dapat mengubah pulsa led menjadi data biner yang di kenali oleh komputer. Mouse jenis ini memerlukan perawatan yang teratur karena debu yang mesuk kedalam dapat menggangu gerak bola mouse.

Mouse optik
Mouse optik tidak lagi menggunakan bola sebagai komponen utama mouse. Pada mouse optik bola sudah digantikan dengan sebuah led merah seperti terlihat pada gambar diatas. Cahaya led merah yang terpancar ari mouse akan di pancararkan ke alas mouse yang kemudian cahanya dipantulkan ke dalam mouse dan kemidian  di proses di dalam.
Cara kerja mouse optik :
Cahaya led akan di pantulkan oleh permukaan meja ke sensor cmos (coplementari metal-oxide semiconductor). Sensor ini akan mengirim gambaran permukaan ke digital signal prosesor(dsp). Dsp akan menganalisis gambar tadi dan menentukan jarak pergeseran mouse yang kemudia di kirim ke komputer. Berdasarkan data tersebut komputer akan menggeser posisi kursor mouse pada layar.dahulu mouse optik hanya bisa dijalankan menggunakan mouse pad khusus yang memiliki pola garis kotak dari bahan yang dapat mementulkan cahaya lebih kuat.pola garis kotak tersebut akan memutus pantulan cahaya led. Berdasarkan pola nyalah-putus tersebut komputer akan mengetahua arah pergerakan mouse. Seiring dengan perkembangan mouse optik sekarang mouse optik bisa di jalankan menggunakan alas apapun.

SEJARAH PERKEMBANGAN :
Mouse pertama kali dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research Institute berbahan kayu dengan satu tombol. Model kedua sudah dilengkapi dengan 3 tombol. Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan tetikus yang dapat mengetahui posisi X-Y pada layar komputer, tetikus ini dikenal dengan nama X-Y Position Indicator (indikator posisi X-Y). Mouse pertama ini terbuat dari kotak kayu dan 2 roda besi. Tetikus ini diperkenalkan pertama kali di sebuah konferensi di San Francisco.
Engelbart kemudian mematenkannya pada 17 November 1970. Pada waktu itu, Engelbart bermaksud agar pengguna memakai mouse dengan satu tangan secara terus-menerus, sementara tangan lainnya mengoperasikan alat seperti keyboard dengan lima tombol.

1. Mouse Bola


Tetikus bekerja dengan menangkap gerakan menggunakan bola yang menyentuh permukaan keras dan rata. Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Bill English di Xerox PARC pada awal tahun 1970. Ia menggunakan bola yang dapat berputar ke segala arah, kemudian putaran bola tersebut dideteksi oleh roda-roda sensor di dalam mouse tersebut.
Pengembangan tipe putaran bola ini kemudian melahirkan mouse tipe Trackball, yaitu jenis mouse terbalik dimana pengguna menggerakkan bola dengan jari jempolnya, yang populer antara tahun 1980 sampai 1990. Xerox PARC juga mempopulerkan penggunaan keyboard QWERTY dengan dua tangan dan menggunakan mouse pada saat dibutuhkan saja. Mouse saat ini mengikuti desain École polytechnique fédérale de Lausanne (EPFL) yang diinspirasikan oleh Professor Jean-Daniel Nicoud.

2. Mouse Optikal


Selain mouse bola, saat ini banyak digunakan mouse optikal. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena lebih akurat dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola. Mouse optikal tidak perlu dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya sehingga menghambat putaran pada roda-roda sensor gerak vertikal dan horizontalnya dan berakibat mouse seolah-olah tidak merespon gerakan dari pengguna.
Mouse optikal pertama dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED (light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru—abu-abu. Mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir di semua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya. Mouse optikal saat ini bekerja dengan menggunakan sensor optik yang menggunakan LED sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama mouse bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut diterjemahkan oleh chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke komputer.

3. Mouse Laser


Mouse laser pertama kali diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali lebih besar dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan mouse laser hampir sama, perbedaannya hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti LED digunakan oleh mouse optikal. Saat ini mouse laser belum banyak digunakan, mungkin karena harganya yang masih mahal.
Tetikus yang memakai sistem laser, resolusinya dapat mencapai 2.000 titik per inci (dpi), bahkan ada yang bisa mencapai 4.800 titik per inci. Biasanya tetikus model ini diperuntukkan bagi penggemar permainan video.
Pada tahun 2006, Logitech dan Gyration merilis desain dari “air mouse” (Gyroscopic). Gyration Air Mouse ini tak terlihat terlalu aneh. Bentuk dan ukurannya tergolong standar untuk sebuah mouse. Ia dilengkapi dengan fitur pengenal gerakan atau MotionSense.
Mouse ini dilengkapi dengan accelerometer tiga sumbu yang membuatnya lebih akurat sekaligus mengkonsumsi daya lebih sedikit bila dibanding generasi sebelumnya yang menggunakan accelerometer dua sumbu. Kelebihan lain dari three-axis accelerometer ini adalah wake-time yang lebih singkat. Sensor yang digunakan adalah sistem laser dengan pengendalian yang lebih ‘halus’ sekaligus juga memiliki presisi tinggi. Satu yang cukup unik dari desain wireless mouse ini adalah slot yang disediakan untuk menyimpan USB dongle-nya di bagian belakang dari mouse ini. Ini membuatnya jadi praktis untuk dibawa-bawa. Tak ada resiko dongle tertinggal saat memerlukan mouse ini. Jangkauan signal mouse nirkabel mencapai hingga 25 meter dari dongle-nya.

4. BlueTrack Mouse


Tahun 2008, Microsoft memperkenalkan teknologi BlueTrack Mouse yang tidak menggunakan laser sama sekali. Mouse yang disebut dengan Explorer mouse ini merupakan mouse proprietary dari Microsoft’ Bluetrack technology. Inovasi dari teknologi ini sama seperti pendahulunya BlueTrack mampu berjalan di segala jenis permukaan, apakah itu granit, kayu, bahkan karpet sekalipun (permukaan yang digunakan mouse ini adalah kryptonite).
Mouse ini mengeluarkan kekuatan gelombang tertentu yang dikeluarkan optical technology sehingga laser akan mengdeteksi posisi mouse dengan sangat presisi sehingga pengguna akan memiliki sebuah permukaan virtual yang akan di baca oleh laser. Maka dari itu, mouse ini dapat bekerja di permukaan granite dapur sampai karpet.
Mouse ini menggunakan blue led untuk membuat permukaan virtual, sehingga permukaan akan dibaca oleh laser dari lubang envelope yang ada pada mouse tersebut. Explorer Mouse dan Explorer Mini Mouse menggunakan teknologi proprietary, dari Microsoft-designed complementary metal-oxide semiconductor (CMOS) chip dengan menggunakan advanced algorithms dan pixel architecture untuk deteksi yang lebih presisi. Ini adalah generasi keempat mouse Microsoft degan menggunakan specific integrated circuit (ASIC) dan CMOS technology yang seluruhnya di kembangkan oleh Microsoft. Saat ini Explorer Mouse dan Explorer Mini Mouse dapat berjalan di 1000 dpi.
Teknolgi proprietary dari Microsoft ini menggunakan sudut imaging optics yang tinggi dan mampu menghasilkan gambar permukaan dengan lebih detail — bahkan pada permukaan yang bersinar seperti granite atapun kaca tidak seperti blurry, out-of-focus images, yang menjadi masalah pada laser mouse. Cahaya biru yang dikeluarkan mouse membantu menciptakan resolusi tinggi pada images permukaan virtual high-contrast pada images dan membuat anda lebih mudah bernavigasi.

5. RAZER Mamba Black


Sekarang ini, perkembangan mouse telah mencapai pada produk yang dikenal dengan nama RAZER Mamba Black. Mouse ini biasanya digunakan oleh para pemain games. Mouse dengan tujuh tombol ini merupakan mouse tanpa kabel dengan teknologi laser 3,5G – 5600 dpi. Kemampuan ini memungkinkan mouse untuk menanggapi gerakan hampir seketika. Mouse ini bergerak dengan kecepatan kilat dan presisi tinggi. Mouse tipe ini berisi sejumlah fitur seperti on-the-fly sensitivity switch, baterai & DPI stage indicator, dan memori Razer Synapse on-board yang memungkinkan kita menyimpan dan membawa profil game, string makro ke mana pun kita pergi .

Perkembangan Tombol Mouse
Dari semua perkembangan mouse, yang tidak banyak berubah adalah jumlah tombolnya. Semua mouse memiliki tombol antara satu sampai tiga buah kecuali tipe RAZER Mamba Black yang memiliki tujuh tombol. Mouse pertama memiliki satu tombol. Kebanyakan mouse saat ini, yang didesain untuk Microsoft Windows, memiliki dua tombol. Beberapa mouse modern juga memiliki sebuah wheel untuk mempermudah scrolling. Sementara itu, Apple Macintosh memperkenalkan mouse satu tombol.

Sarana Konektivitas Mouse
Mouse modern juga mengalami inovasi pada saran konektivitasnya pada komputer, yaitu menggunakan teknologi wireless seperti infra red, gelombang radio ataupun bluetooth. Mouse wireless yang populer saat ini menggunakan gelombang radio ataupun bluetooth. Sedangkan mouse yang menggunakan infra red kurang begitu populer karena jarak jangkauannya yang terbatas, selain itu juga kurang praktis karena antara mouse dan penerimanya tidak boleh terhalang dan harus berada pada rentang sudut tertentu.


Baca selengkapnya »

1 komentar:

LOVELYZ TRILOGY mengatakan... 4 Mei 2020 pukul 15.51

nice info
pemotong simcard 3in1

Posting Komentar

Copyright © Sang Pencari 2013

Template By Akbar