Mouse, atau “Tetikus”
dalam istilah baku Bahasa Indonesia, merupakan salah satu perangkat keras
(hardware) dalam sebuah komputer. Fungsinya sebagai alat input utama selain
keyboard.
Komponen penyusun sebuah mouse terdiri dari :
1. Tombol kiri dan kanan
Tombol kiri
dan kanan ini lazimnya dipergunakan untuk mengeksekusi suatu perintah dengan
cara menekan satu kali maupun dua kali.
2. Bola penggerak
Bola penggerak
ini biasanya digunakan pada mouse bola. Fungsinya adalah untuk menggerakkan
roda-roda sensor di dalam mouse tersebut.
3. Scroller
Scroller, atau
dalam istilah Bahasa Indonesianya dikenal sebagai “penggulung”, adalah sebuah
tombol yang berfungsi untuk menggulung tampilan layar di monitor, baik kearah
kiri ataupun kekanan, maupun kearah atas atau bawah.
4. Komponen Elektronika
Ketika badan
mouse digerakan atau tombol-tombolnya ditekan, komponen elektronika akan
memproses input tersebut, kemudian mengirimkan kode – kode digital untuk
diproses lagi dan ditindaklanjuti dalam CPU komputer.
5. Sensor Cahaya
Sensor cahaya
merupakan komponen yang mendeteksi gerakan pada mouse yang disesuaikan dengan
gerakan kursor di layar monitor.
6. Kabel USB dan Wireless
Mouse biasa,
menggunakan kabel untuk mengirimkan kode-kode digitalnya ke CPU. Akan tetapi,
sekarang ini lebih sering digunakan sambungan USB (Universal Serial Bus).
7. Casing/Body
Selain
berfungsi sebagai pelindung/pembungkus, casing ini juga berfungsi sebagai
pegangan tangan kita agar nisa menggerakan mouse dengan baik.
CARA KERJA :
Mouse
optomekanik
Pada prinsipnya mouse jenis ini bekerja dengan mendeteksi gerakan tangan manusia yang
kemudian di ubah menjadi sinyal yang dapat dikenali oleh prosesor.untuk itu
diperlukan beberpa macam komponen. Berikut ini komponen-komponen mouse
optomekanik dengan cara kerjanya:
- Sebuah bola yang terdapat di bagian bawah mouse akan bergerak ketika kita menggerakan mouse.
- Dua buah roller yang akan berputar pada saat bola mouse bergerak roller pertama akan mengukur arah gerakan ke summbu x.dan roller ke dua akan mendeteksi arah gerakan sumbunya.
- Roller ini terhubung ke sebuah piringan yang berlubang-lubang. Piringan akan berputar pada saat roller berputar. Ada sepasang piring untuk masing-masing roller. Sehingga gerakan melingkar juga akan di deteksi oleh mouse.
- Dengan adanya piringan berlubang tersebut maka cahaya led akan di tangkap secara terputus-putus oleh sensor inframerah yang ada di dalam mouse. Pulsa nyala-putus led yang dipantau oleh sensor inframerah tersebut yang menandakan kecepatan geser mouse dan jarak penggeseran mouse.
- Terdapat sebuah keping chip prosesor yang dapat mengubah pulsa led menjadi data biner yang di kenali oleh komputer. Mouse jenis ini memerlukan perawatan yang teratur karena debu yang mesuk kedalam dapat menggangu gerak bola mouse.
Mouse
optik
Mouse optik tidak lagi menggunakan bola sebagai komponen utama mouse.
Pada mouse optik bola sudah digantikan dengan sebuah led merah seperti terlihat
pada gambar diatas. Cahaya led merah yang terpancar ari mouse akan di pancararkan
ke alas mouse yang kemudian cahanya dipantulkan ke dalam mouse dan
kemidian di proses di dalam.
Cara
kerja mouse optik :
Cahaya led akan di pantulkan oleh permukaan meja ke sensor cmos
(coplementari metal-oxide semiconductor). Sensor ini akan mengirim gambaran
permukaan ke digital signal prosesor(dsp). Dsp akan menganalisis gambar tadi
dan menentukan jarak pergeseran mouse yang kemudia di kirim ke komputer.
Berdasarkan data tersebut komputer akan menggeser posisi kursor mouse pada
layar.dahulu mouse optik hanya bisa dijalankan menggunakan mouse pad khusus
yang memiliki pola garis kotak dari bahan yang dapat mementulkan cahaya lebih
kuat.pola garis kotak tersebut akan memutus pantulan cahaya led. Berdasarkan
pola nyalah-putus tersebut komputer akan mengetahua arah pergerakan mouse. Seiring dengan perkembangan mouse optik
sekarang mouse optik bisa di jalankan menggunakan alas apapun.
Mouse pertama kali
dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research Institute
berbahan kayu dengan satu tombol. Model kedua sudah dilengkapi dengan 3 tombol.
Pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan tetikus yang dapat mengetahui
posisi X-Y pada layar komputer, tetikus ini dikenal dengan nama X-Y Position
Indicator (indikator posisi X-Y). Mouse pertama ini terbuat dari kotak kayu dan
2 roda besi. Tetikus ini diperkenalkan pertama kali di sebuah konferensi di San
Francisco.
Engelbart kemudian
mematenkannya pada 17 November 1970. Pada waktu itu, Engelbart bermaksud agar
pengguna memakai mouse dengan satu tangan secara terus-menerus, sementara
tangan lainnya mengoperasikan alat seperti keyboard dengan lima tombol.
1. Mouse Bola
Tetikus bekerja dengan
menangkap gerakan menggunakan bola yang menyentuh permukaan keras dan rata.
Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Bill English di Xerox PARC pada awal
tahun 1970. Ia menggunakan bola yang dapat berputar ke segala arah, kemudian putaran
bola tersebut dideteksi oleh roda-roda sensor di dalam mouse tersebut.
Pengembangan tipe
putaran bola ini kemudian melahirkan mouse tipe Trackball, yaitu jenis mouse
terbalik dimana pengguna menggerakkan bola dengan jari jempolnya, yang populer
antara tahun 1980 sampai 1990. Xerox PARC juga mempopulerkan penggunaan
keyboard QWERTY dengan dua tangan dan menggunakan mouse pada saat dibutuhkan
saja. Mouse saat ini mengikuti desain École polytechnique fédérale de Lausanne
(EPFL) yang diinspirasikan oleh Professor Jean-Daniel Nicoud.
2. Mouse Optikal
Selain mouse bola, saat
ini banyak digunakan mouse optikal. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola
karena lebih akurat dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola. Mouse
optikal tidak perlu dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering
dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya sehingga menghambat
putaran pada roda-roda sensor gerak vertikal dan horizontalnya dan berakibat
mouse seolah-olah tidak merespon gerakan dari pengguna.
Mouse optikal pertama
dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini
menggunakan LED (light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan
mouse. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus
yang berwarna metalik bergaris-garis biru—abu-abu. Mouse optikal saat ini dapat
digunakan hampir di semua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang
memantulkan cahaya. Mouse optikal saat ini bekerja dengan menggunakan sensor
optik yang menggunakan LED sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu
frame gambar selama mouse bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut
diterjemahkan oleh chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke
komputer.
3. Mouse Laser
Mouse laser pertama
kali diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama
dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000.
Logitech mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali lebih
besar dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan mouse laser hampir sama,
perbedaannya hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti LED digunakan oleh
mouse optikal. Saat ini mouse laser belum banyak digunakan, mungkin karena
harganya yang masih mahal.
Tetikus yang memakai
sistem laser, resolusinya dapat mencapai 2.000 titik per inci (dpi), bahkan ada
yang bisa mencapai 4.800 titik per inci. Biasanya tetikus model ini
diperuntukkan bagi penggemar permainan video.
Pada tahun 2006,
Logitech dan Gyration merilis desain dari “air mouse” (Gyroscopic). Gyration
Air Mouse ini tak terlihat terlalu aneh. Bentuk dan ukurannya tergolong standar
untuk sebuah mouse. Ia dilengkapi dengan fitur pengenal gerakan atau
MotionSense.
Mouse ini dilengkapi
dengan accelerometer tiga sumbu yang membuatnya lebih akurat sekaligus
mengkonsumsi daya lebih sedikit bila dibanding generasi sebelumnya yang
menggunakan accelerometer dua sumbu. Kelebihan lain dari three-axis
accelerometer ini adalah wake-time yang lebih singkat. Sensor yang digunakan
adalah sistem laser dengan pengendalian yang lebih ‘halus’ sekaligus juga
memiliki presisi tinggi. Satu yang cukup unik dari desain wireless mouse ini
adalah slot yang disediakan untuk menyimpan USB dongle-nya di bagian belakang
dari mouse ini. Ini membuatnya jadi praktis untuk dibawa-bawa. Tak ada resiko
dongle tertinggal saat memerlukan mouse ini. Jangkauan signal mouse nirkabel
mencapai hingga 25 meter dari dongle-nya.
4. BlueTrack Mouse
Tahun 2008, Microsoft
memperkenalkan teknologi BlueTrack Mouse yang tidak menggunakan laser sama
sekali. Mouse yang disebut dengan Explorer mouse ini merupakan mouse
proprietary dari Microsoft’ Bluetrack technology. Inovasi dari teknologi ini
sama seperti pendahulunya BlueTrack mampu berjalan di segala jenis permukaan, apakah
itu granit, kayu, bahkan karpet sekalipun (permukaan yang digunakan mouse ini
adalah kryptonite).
Mouse ini mengeluarkan
kekuatan gelombang tertentu yang dikeluarkan optical technology sehingga laser
akan mengdeteksi posisi mouse dengan sangat presisi sehingga pengguna akan
memiliki sebuah permukaan virtual yang akan di baca oleh laser. Maka dari itu,
mouse ini dapat bekerja di permukaan granite dapur sampai karpet.
Mouse ini menggunakan
blue led untuk membuat permukaan virtual, sehingga permukaan akan dibaca oleh
laser dari lubang envelope yang ada pada mouse tersebut. Explorer Mouse dan
Explorer Mini Mouse menggunakan teknologi proprietary, dari Microsoft-designed
complementary metal-oxide semiconductor (CMOS) chip dengan menggunakan advanced
algorithms dan pixel architecture untuk deteksi yang lebih presisi. Ini adalah
generasi keempat mouse Microsoft degan menggunakan specific integrated circuit
(ASIC) dan CMOS technology yang seluruhnya di kembangkan oleh Microsoft. Saat ini
Explorer Mouse dan Explorer Mini Mouse dapat berjalan di 1000 dpi.
Teknolgi proprietary
dari Microsoft ini menggunakan sudut imaging optics yang tinggi dan mampu
menghasilkan gambar permukaan dengan lebih detail — bahkan pada permukaan yang
bersinar seperti granite atapun kaca tidak seperti blurry, out-of-focus images,
yang menjadi masalah pada laser mouse. Cahaya biru yang dikeluarkan mouse
membantu menciptakan resolusi tinggi pada images permukaan virtual
high-contrast pada images dan membuat anda lebih mudah bernavigasi.
5. RAZER Mamba Black
Sekarang ini,
perkembangan mouse telah mencapai pada produk yang dikenal dengan nama RAZER
Mamba Black. Mouse ini biasanya digunakan oleh para pemain games. Mouse dengan
tujuh tombol ini merupakan mouse tanpa kabel dengan teknologi laser 3,5G – 5600
dpi. Kemampuan ini memungkinkan mouse untuk menanggapi gerakan hampir seketika.
Mouse ini bergerak dengan kecepatan kilat dan presisi tinggi. Mouse tipe ini
berisi sejumlah fitur seperti on-the-fly sensitivity switch, baterai & DPI
stage indicator, dan memori Razer Synapse on-board yang memungkinkan kita
menyimpan dan membawa profil game, string makro ke mana pun kita pergi .
Perkembangan Tombol Mouse
Dari semua perkembangan
mouse, yang tidak banyak berubah adalah jumlah tombolnya. Semua mouse memiliki
tombol antara satu sampai tiga buah kecuali tipe RAZER Mamba Black yang
memiliki tujuh tombol. Mouse pertama memiliki satu tombol. Kebanyakan mouse
saat ini, yang didesain untuk Microsoft Windows, memiliki dua tombol. Beberapa
mouse modern juga memiliki sebuah wheel untuk mempermudah scrolling. Sementara
itu, Apple Macintosh memperkenalkan mouse satu tombol.
Sarana Konektivitas Mouse
Mouse modern juga
mengalami inovasi pada saran konektivitasnya pada komputer, yaitu menggunakan
teknologi wireless seperti infra red, gelombang radio ataupun bluetooth. Mouse
wireless yang populer saat ini menggunakan gelombang radio ataupun bluetooth.
Sedangkan mouse yang menggunakan infra red kurang begitu populer karena jarak
jangkauannya yang terbatas, selain itu juga kurang praktis karena antara mouse
dan penerimanya tidak boleh terhalang dan harus berada pada rentang sudut
tertentu.
1 komentar:
nice info
pemotong simcard 3in1
Posting Komentar